Sukses

Hidupkan Lokananta dari Mati Suri, Erick Thohir Ajak Musisi Berkarya Bareng BUMN

Pada 2022, Kementerian BUMN melalui PT Danereksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan revitalisasi Lokananta yang memiliki luas 2,1 ha.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir ikut mendorong kemajuan industri musik dan seni di Indonesia melalui revitalisasi dan pengembangan aset Lokananta di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Lokananta akan dijadikan sebagai sentra kreativitas bagi para musisi, seniman, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Lokananta merupakan perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh R Maladi pada 1956. Sebagai titik nol musik Indonesia, Lokananta sempat mengalami kejayaan di tahun 1970-1980-an dengan mengorbitkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun.

Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta sempat tertinggal sampai vakum dan terbengkalai pada era 1990-an.

"Saya mengunjungi Lokananta tahun lalu, dan sangat prihatin dengan kondisi Lokananta. Padahal nilai historis dan kekayaan intelektual di Lokananta sangat potensial untuk berdayakan. Melalui program optimalisasi aset-aset yang ada di BUMN, Lokananta kita revitalisasi agar dapat memberikan manfaat dan dampak bagi masyarakat," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Minggu (4/6/2023).

Revitalisasi Lokananta

Pada 2022, Kementerian BUMN melalui PT Danereksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan revitalisasi Lokananta yang memiliki luas 2,1 ha.

Pembangunan fisik Lokananta dimulai pada November 2022, ditandai dengan perhelatan Lokananta Reload pada 27 November 2022. Proses itu dapat diselesaikan dalam waktu hanya enam bulan.

"Lokananta adalah salah satu contoh aset BUMN yang terbengkalai, dan kini berhasil direvitalisasi. Saya meminta Danareksa dan PPA untuk menyiapkan model bisnis yang berkelanjutan, sehingga Lokananta dapat memiliki fondasi yang kokoh untuk dapat terus eksis dan relevan di masa depan," ujar Erick.

 

2 dari 4 halaman

Lokananta Versi Baru

Adapun Lokananta versi baru kini memiliki Lima Pilar Utama, yaitu Museum/Galeri Studio Rekaman, Arena Pertunjukan, Area Kuliner, dan Galeri UMKM.

Langkah revitalisasi dan optimalisasi Lokananta juga selaras dan didukung penuh oleh Pemerintah Kota Surakarta, dimana tempat itu menjadi salah satu dari 17 Prioritas Pembangunan Kota Surakarta.

Festival Lokananta diselenggarakan 3-4 Juni 2023, dengan menghadirkan 21 artis lintas generasi, antara lain, Andien, Fariz RM, D’Masiv, David Bayu, The Changcuters, Kla Project, Pamungkas, Project Pop, Vina Panduwinata, dan White Shoes & Couples Company.

Mereka akan tampil di tiga panggung secara simultan, yaitu Panggung Gesang, Panggung Waljinah, dan Panggung Sam Saimun. Sebanyak 2.500 tiket telah terjual untuk dua hari pertunjukan.

Erick mengapresiasi langkah Danareksa melalui PPA yang telah menghidupkan dan mengembangkan kembali Lokananta. Sebagai salah satu cagar budaya, dia berharap Lokananta dapat menjadi penyambung antar generasi, dari para musisi senior, hingga para musisi muda yang potensial untuk dikembangkan bakatnya.

"Saya mengajak rekan-rekan musisi dan seniman, dengan dukungan dari BUMN, untuk dapat memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas yang tersedia di Lokananta. Gunakan untuk berkolaborasi dan berkarya. Sehingga Lokananta dapat memberikan dampak sosial, ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia," pungkas Erick Thohir.

3 dari 4 halaman

Lokananta Dibuka Umum 5 Juni 2023, Ada Galeri hingga Tempat Nongkrong

Lokananta telah hadir dengan wajah dan konsep baru. Studio rekaman pertama di Indonesia ini disulap menjadi pusat kegiatan kreatif bagi anak muda.

Ada sejumlah penambahan fasilitas di Lokananta, tak sebatas pada sewa studio rekaman yang juga sudah dimodernisasi. Seperti tempat berkumpul yang didukung oleh banyaknya tenanis UMKM lokal.

CEO Lokananta Wendi Putranto menerangkan, ini jadi salah satu bagian untuk menggaet masyarakat datang ke Lokananta. Ada dua kategori area yang hadir saat ini, yakni area berbayar dan gratis.

Area berbayar adalah lingkungan sekitar galeri Lokananta seperti museum yang merekam perjalanan Lokananta dan kontribusinya terhadap musik Indonesia. Sementara itu, untuk lingkungan lainnya tak akan dipungut biaya.

"Akses pameran memang berbayar seharga Rp 25 ribu tiketnya, dibuka 5 Juni," ujarnya di Lokananta, Surakarta, Jawa Tengah, ditulis Sabtu (3/6/2023).

Dikelola Mbloc

Pengelolaan Lokananta sendiri akan ditangani oleh Mbloc. Sehingga, konsep yang diusung bakal serupa dengan Mbloc Space di kawasan Blok M, Jakarta dan Mbloc di Medan. Harapannya, kata Wendi, Lokananta bisa menarik minat masyarakat.

"Memang yang baru itu ruang kreatif publik dan destinasi cagar budaya musik. Dua hal itu yang akan jadi landasan operasional Lokananta, Kita buka tiap hari jam 10, tempat pameran tadi sampai 5 sore," paparnya.

 

4 dari 4 halaman

25 UMKM

Sementara itu, di area yang gratis akan ada 25 tenan UMKM yang bisa jadi pilihan masyarakat yang datang ke lokasi. Bagian ini ada di ruang terbuka di wilayah belakang dari Lokananta.

"Tak bebrayar, itu ada area twnant ada 25 tenant UMKM dan UKM terkurasi yang akan buka. Jadi ada FnB, cinderamata produk-produk kriya dari UMKM yang bisa masuk sini dan buka operasionalnya lebih malam. Dari jam 10 pagi hingga malam, weekend kita lagi dipertimbangkan bisa jam 11 atau 12 malam nantinya. Ini yang kami godok tapi yang pasti taman libgkar tribun tenant itu area yang bisa dakses gratis tanpa berbayar," urainya.

"Kalau pameran, berbayar dan ada perpus di Lokananta galeri, ini perpus jadi perpustakaan musik paling lengkap di Indoensia. Perpus musik akan tampikkan buku musik, khususnya musik indonesia. Jadi mudah-mudahan semua yang riset musik Indonesia, mahasiswa, pelajar, siswa siswi bisa dapat gambran tentang musik Indonesia tinggal terbang yang kampusnya mungkin di Aceh, Papua mau riset, ada di perpus Lokananta, itu ambisi dari operator," pungkas Wendi.

Video Terkini